Selasa, 02 Juli 2013

KAJIAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MEKANIKA DI SMA



KAJIAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS
DALAM PEMBELAJARAN MEKANIKA DI SMA

Rosyid1), Budi Jatmiko2), Z.A. Imam Supardi3)

1Postgraduate Program of Science Education Surabaya State University, 2Lecturer of Postgraduate Program of Science Education of Surabaya State University, 3 Lecturer of Postgraduate Program of Science Education Surabaya State University


ABSTRAK

Kajian ini fokus pada pembelajaran untuk pencapaian pemahaman konsep, pemahaman konsep dalam pembelajaran fisika Mekanika, Tes pemahaman konsep dalam pembelajaran fisika mekanika, dan keterampilan berpikir kritis fisika di SMA yang menjadi instrumen penting dalam pembelajaran fisika. Bahan kajian diperoleh dari Jurnal, buku, dan hasil-hasil penelitian yang relevan. Hal terpenting bahwa mengajarkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis harus dilakukan pada pendidikan di semua tingkat sekolah dasar sampai SMA sebagai jembatan ke perguruan tinggi. Pembelajaran untuk pemahaman harus memperhatikan pengetahuan awal peserta didik (Dochi, 1996) dan memanfaatkan potensi lingkungan sebagai sumber balajar. Implikasinya adalah perlu optimalisasi proses pembelajararan melalui pemilihan metode pembelajaran yang berorientasi pada berbagai variasi cara penyampaian pesan, substansi kurikulum yang kontekstual dan perumusan tujuan pembelajaran yang diarahkan pada pencapaian pemahaman secara mendalam (deep understanding). Memahami konsep meliputi memahami objek dan peristiwa, serta prinsip/teori dan aturan. Kedua komponen fisika tersebut harus dipahami secara kualitatif dan kuantitatif. Selama ini Tes Pemahaman konsep dalam bidang mekanika yang paling dikenal adalah tes Force Concept Inventory (FCI) dan Test of Understanding Graphs Kinematics (TUG-K). FCI dan TGU-K  paling luas digunakan sebagai tes diagnostik dalam bidang mekanika. FCI dikembangkan dalam rangka mengetahui ide-ide alternatif siswa yang fokus pada ide-ide esensial mekanika Newton (Maloney et al., 2001). Tetapi pembelajaran harus dilakukan bukan hanya mengarah pada pencapaian pemahaman tetapi juga peningkatan keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir dapat didefinisikan sebagai proses kognitif yang dipecah-pecah ke dalam langkah-langkah nyata yang kemudian digunakan sebagai pedoman berpikir.

Kata Kunci: Pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, pembelajaran fisika mekanika

Senin, 01 Juli 2013

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL ORIENTASI IPA (PBL dan Multi Representasi) PADA KONSEP MEKANIKA DI SMA



MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL ORIENTASI IPA (PBL dan Multi Representasi) PADA KONSEP MEKANIKA DI SMA

Rosyid1), Budi Jatmiko2), Z.A. Imam Supardi3)

1Postgraduate Program of Science Education Surabaya State University, 2Lecturer of Postgraduate Program of Science Education of Surabaya State University, 3 Lecturer of Postgraduate Program of Science Education Surabaya State University

Abstrak

Penerapan model pembelajaran Orientasi IPA ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas interaksi siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 3 Jember. Data dikumpulkan dengan teknik observasi dan teknik tes, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data secara deskriptif. Hasil analisis menunjukan, bahwa (1) penerapan model pembelajaran Orientasi IPA dapat meningkatkan kualitas interaksi siswa dalam pembelajaran fisika dan (2) penerapan model pembelajaran Orientasi IPA dapat meningkatkan ketercapaian kompetensi dasar fisika siswa. 

Kata kunci: Hasil belajar siswa, Model pembelajaran Orientasi IPA