KAJIAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR
KRITIS
DALAM PEMBELAJARAN MEKANIKA DI SMA
Rosyid1),
Budi Jatmiko2), Z.A. Imam Supardi3)
1Postgraduate
Program of Science Education Surabaya State University, 2Lecturer of
Postgraduate Program of Science Education of Surabaya State University, 3
Lecturer of Postgraduate Program of Science Education Surabaya State University
ABSTRAK
Kajian
ini fokus pada pembelajaran untuk pencapaian pemahaman konsep, pemahaman konsep
dalam pembelajaran fisika Mekanika, Tes pemahaman konsep dalam pembelajaran fisika
mekanika, dan keterampilan berpikir kritis fisika di SMA yang menjadi instrumen
penting dalam pembelajaran fisika. Bahan kajian diperoleh dari Jurnal, buku,
dan hasil-hasil penelitian yang relevan. Hal terpenting bahwa mengajarkan
pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis harus dilakukan pada
pendidikan di semua tingkat sekolah dasar sampai SMA sebagai jembatan ke
perguruan tinggi. Pembelajaran untuk pemahaman harus memperhatikan pengetahuan
awal peserta didik (Dochi, 1996) dan memanfaatkan potensi lingkungan sebagai
sumber balajar. Implikasinya adalah perlu optimalisasi proses pembelajararan
melalui pemilihan metode pembelajaran yang berorientasi pada berbagai variasi
cara penyampaian pesan, substansi kurikulum yang kontekstual dan perumusan
tujuan pembelajaran yang diarahkan pada pencapaian pemahaman secara mendalam (deep understanding). Memahami konsep
meliputi memahami objek dan peristiwa, serta prinsip/teori dan aturan. Kedua
komponen fisika tersebut harus dipahami secara kualitatif dan kuantitatif. Selama
ini Tes Pemahaman konsep dalam bidang mekanika yang paling dikenal adalah tes
Force Concept Inventory (FCI) dan Test of Understanding Graphs Kinematics
(TUG-K). FCI dan TGU-K paling luas
digunakan sebagai tes diagnostik dalam bidang mekanika. FCI dikembangkan dalam
rangka mengetahui ide-ide alternatif siswa yang fokus pada ide-ide esensial
mekanika Newton (Maloney et al.,
2001). Tetapi pembelajaran harus dilakukan bukan hanya mengarah pada pencapaian
pemahaman tetapi juga peningkatan keterampilan berpikir kritis. Keterampilan
berpikir dapat didefinisikan sebagai proses kognitif yang dipecah-pecah ke
dalam langkah-langkah nyata yang kemudian digunakan sebagai pedoman berpikir.